| |
Nama lengkap | Persatuan Sepak Bola Indonesia Pekalongan |
---|---|
Julukan | Laskar Kalong |
Didirikan | 2 Mei 1955 |
Stadion | Stadion Kota Batik Pekalongan, Indonesia (Kapasitas: 20.000) |
Ketua Umum | Dr. H. Mohammad Basyir Ahmad |
Pelatih | Gatot Barnowo |
Liga | Divisi Utama Liga Indonesia |
Persatuan Sepak Bola Indonesia Pekalongan atau Persip Pekalongan adalah klub sepak bola Indonesia dari Kota Pekalongan yang bermain di Divisi Utama Liga Indonesia. Persip Pekalongan berdiri tahun 1955. Persip Pekalongan memiliki julukan Laskar Kalong. Tim Kebanggaan Masyarakat Pantura ini biasa di kenal dengan sebutan (Pekalongan Raya) yang meliputi Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Kota Kajen. Persip Pekalongan memiliki suporter fanatik Kalong Mania. Tim ini bermarkas di Stadion Kota Batik (Kompleks Olah Raga Kraton) Kota Pekalongan dengan kapasitas 20.000 Penonton.
|
Sepakbola sebagai olahraga rakyat kehadirannya di Pekalongan ternyata mempunyai sejarah yang cukup panjang. Ini bisa dirunut sejak zaman kolonial SEKITAR TAHUN 1920 JAUH SEBELUM pssi BERDIRI (1930) bola sudah menjadi kegiatan yang banyak di tonton warga,kala itu klub asal eropa yaitu dari Austria,sempat bertanding dengan sebuah tim lokal di alun-alun kota pekalongan dan salah satu klub tertua di pekalongan yang pernah tercatat adalah THH,sebuah klub milik warga Tionghoa.
Hebatnya lagi sebagaimana tercatat dalam buku Voetbal 40 Jarr in Nederlands indie,1894-1934 karya W.Berrety. THH merupakan salah satu klub asal Pekalongan yang mengikuti kompetisi yang diadakan NIVU ( Nederlandsche Indishe Voetbal Unie ) atau perkumpulan sepakbola yang diadakan oleh Hindia Belanda. Tidak mengherankan bila tapak sejarah itu kini mulai dirintis kembali oleh laskar kalong yang mampu menembus level Divisi Utama.
Hadirnya Olahraga Sepakbola di Kota Pekalongan,memang memiliki sejarah yang panjang dan cukup mengakar.pada dekade 1950 – 1960,prestasi sepakbola Pekalongan mulai terangkat naik. Kesebelasan Persip waktu itu,selalu menjadi langganan uji coba Tim Nasional Indonesia asuhan pelatih legendaris Toni Poganic, demikian ungkap pemain legendaris Persip Pekalongan dan juga mantan Pemain Nasional Mubarak Sulaiman.
Menurutnya,”Persip selalu menjadi pilihan uji coba kesebelasan nasional. Pardeteks dan Persija yang waktu itu juara Perserikatan sering meminta ujicoba sebelum mereka melakoni pertandingan internasional di jepang,” ungkapnya.
Sementara lapangan stadion menjadi lokasi ajang pertandingan Persip kala itu dengan Putra ParahiyanganBandung,Persebaya,PSM Makasar,PSIS Semarang,UMS 80,Jayakarta dan mahesa Jakarta. Diakuinya, dahulu setiap hari jumat hampir pasti ada pertandingan melawan klub-klub besar tanah air di stadion kraton.
Seringnya Persip melakukan pertandingan itulah akhirnya terpantau bisa masuk Tim Nasional.
Meski kala itu belum ada Televisi seperti sekarang,tapi antusiasme warga pekalongan terhadap sepakbola sangat tinggi. Waktu itu sepakbola sangat di gandrungi merata hampir setiap kampung.
Bahkan warga mulai dari batang hingga Comal pemalang,selalu berduyun-duyun datang ke stadion Kraton dengan naik oplet,”gelinding” atau dokar dan sebagian lagi naik sepeda onthel,ungkap Mubarak Sulaiman Kelip yang kini tinggal di salah satu rumah di jalan H.Agus Salim.
Daftar Pemain :
Kiper : M. Ridho Djazulie
Tengah : Wahyu Tri Hardjanto (PSCS Cilacap), Iwan Wahyudi (Persip), Galih Tri Handoko (Persibangga) dan Saiful Amar (PSCS Cilacap), (Cilegon United), Robby Fajar Nugroho (Persis Solo) Elie Aiboy
0 komentar:
Post a Comment