PENYULUHAN KESELAMATAN JALAN
A. Tujuan
1.
Memahami dasar hukum program penyuluhan
keselamatan jalan
2.
Mengerti dan memahami tujuan dilakukannya
penyuluhan keselamatan jalan
B. Dasar
hukum
1.
Undang-undang No. 22 tahun 2009 tentang
lalu lintas angkutan jalan
2.
Instruksi presiden RI No. 4 tahun 2013
tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan
C.
Definisi
Penyuluhan
Penyuluhan adalah proses aktif
yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan yang disuluh agar terbangun
proses perubahan perilaku yang merupakan perwujudan dari pengetahuan, sikap dan
keterampilan seseorang yang dapat diamati oleh orang/pihak lain, baik secara
langsung atau tidak langsung.
D.
Penyuluhan Menurut Ahli
1.
Setiana L. (2005), penyuluhan adalah
ilmu sosial yang mempelajari sistem dan proses perubahan pada individu serta
masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang
diharapkan
2.
A. W. Van Den Ban dkk. (1999), informasi
secara sadar dengan tujuan membantu sesamanya
3.
UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhn Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K), adalah proses pembelajaran
bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mau
dan mampu menolong dan mengorganisasikan dalam mengakses informasi
pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya sebagai upaya untuk
meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya
serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup
4.
DC (1995) menyatakan bahwa, penyuluhan
tidak sekedar merupakan proses perubahan perilaku pada diri seseorang tetapi
merupakan proses perubahan sosial, yang mencakup banyak aspek, termasuk politik
dan ekonomi yang dalam jangka panjang secara bertahap mampu diandalkan
menciptakan pilihan-pilihan baru untuk memperbaiki kehidupan masyarakat
5.
Mardikanto (1987), penyuluhan sebagai
proses komunikasi pembangunan, penyuluhan tidak sekedar upaya untuk menyampaikan
pesan-pesanpembangunan tetapi yang lebih penting dari itu adalah untuk
menumbuh-kembangkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
E. Penyuluhan keselamatan transportasi jalan
Adalah
suatu proses untuk meningkatkan keselamatan jalan melalui kegiatan pendidikan
(non formal) berkeselamatan bagi operator serta pemahaman keselamatan bagi masyarakat.
Pendidikan keselamatan bagi operator ditujukan untuk membekali pengetahuan dan
ketrampilan tentang standar dan prosedur keselamatan serta merubah perilakunya untuk peduli terhadap keselamatan
transportasi jalan. Proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan
yang disuluh agar terbangun proses perubahan
perilaku yang merupakan perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan seseorang
yang dapat diamati oleh orang/pihak lain, baik secara langsung atau tidak
langsung.
F. Proses-proses dalam penyuluhan keselamatan
transportasi jalan
1.
Proses
komunikasi persuasif oleh penyuluh
2.
Proses pemberdayaan sasaran penyuluhan
3.
Proses komunikasi timbal balik antara
penyuluh dan sasaran penyuluhan
G. Tahap adopsi pada diri sasaran penyuluhan
1.
Tahap penumbuhan perhatian: mengetahui
adanya gagasan/ide atau praktek baru untuk pertama kalinya
2.
Tahap penumbuhan minat: ingin mengetahui
lebih banyak dan berusaha mencari informasi lebih lanjut.
3.
Tahap menilai: mampu membuat perbandingan.
4.
Tahap mencoba: mencoba gagasan baru atau
praktek baru.
5.
Tahap menerapkan: meyakini dan menerapkan
sepenuhnya secara berkelanjutan.
H. Penyusunan program penyuluhan
1.
Perumusan keadaan: penggambaran fakta
berupa data dan informasi
2.
Penetapan tujuan: perumusan keadaan yang
hendak dicapai SMART, yaitu specific (khas); measurable (dapat
diukur); actionary (dapat dikerjakan/dilakukan); realistic (realistis);
dan time frame (memiliki batasan waktu untuk mencapai tujuan)
3.
Penetapan masalah: perumusan faktor-faktor
yang dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan
4.
Penetapan rencana kegiatan: merumuskan
cara mencapai tujuan
a. Tingkat kemampuan
sasaran penyuluhan
b. Ketersediaan
teknologi/inovasi, sarana dan prasarana
c. Tingkat kemampuan
penyuluh
d. Situasi lingkungan
fisik, sosial dan budaya yang ada
e. Alokasi pembiayaan
G. Materi penyuluhan
1. Pesan yang akan
disampaikan penyuluh kepada sasaran penyuluhan
2. Berupa pesan kognitif,
afektif, psikomotorik maupun kreatif
3. Bersifat menganjurkan,
melarang, memberitahu, maupun menghibur
4. Prinsip 7 C
· Credibility: pesan dapat diyakini kebenarannya
· Contex: berkaitan dengan masalah keselamatan di wilayahnya
· Content: isinya memiliki arti bagi penerima pesan
· Clarity: jelas susunan bahasa, gambar dan simbol
· Continuity and consistency: berkelanjutan dan
konsisten dalam menyampaikan pesan
· Channels: saluran media komunikasi yang sesuai
penerima
· Capability of audience: sesuai dengan kemampuan penerima pesan
H.
Metode penyuluhan
1.
Berdasarkan teknik komunikasi yang
digunakan:
a.
Metode penyuluhan langsung yaitu
penyuluhan yang dilakukan melaui atap muka antara penyuluh dan sasaran penyuluhan (demonstrasi, kursus, diskusi, dll)
b.
Metode penyuluhan tidak langsung. Metode
ini dilakukan melalui perantara/media komunikasi (pemasangan poster, penyebaran
brosur/leaflet/majalah, siaran radio, siaran televisi, pemutaran film, dll)
2.
Berdasarkan jumlah sasaran
a.
Pendekatan perorangan, antara penyuluh dengan
orang per orang
b.
Pendekatan kelompok ,Antara penyuluh dengan
sekelompok orang (diskusi, kursus, serasehan, dll)
c.
Pendekatan massal, Dilakukan antara lain
dengan cara siaran radio, siaran televisi, pemasangan poster/spanduk, kampanye,
dll
3.
Berdasarkan indera penerima sasaran
a.
Indera penglihatan, Melalui pemasangan
poster/spanduk, penyebaran brosur/leaflet/majalah, dll.
b.
Indera pendengaran, Melalui indera
pendengaran, antara lain melalui siaran radio, iklan radio, dll.
c.
Kombinasi indera penerima, Melalui demonstrasi
cara/hasil, pemutaran film, siaran televisi, dll.
4.
Ceramah
a.
Penyampaian materi tanpa banyak
partisipasi dalam bentuk pertanyaan atau diskusi
b.
(+) Kelas mudah
dikuasai; mudah dilaksanakan; dapat diikuti peserta dalam jumlah besar
c.
(-) Bersifat verbal; peserta cenderung bosan; sangat tergantung pada
kemampuan penceramah
5.
Demonstrasi
a.
Memperlihatkan secara nyata tentang cara
dan/atau hasil terkait sesuatu hal
b.
(+) Pemahaman peserta
mengenai materi lebih dalam
c.
(-) Memakan waktu
lama; sumber daya yang dibutuhkan relatif besar
6.
Kursus/pelatihan
a.
Proses belajar mengajar yang
diselenggarakan secara sistematis dan dalam jangka waktu tertentu
b.
(+) Efektif untuk
mengajarkan pengetahuan dan keterampilan secara mendalam dan sistematis; alumni
dapat dipakai sebagai kader bagi kelompoknya
c.
(-) Relatif mahal
serta memerlukan persiapan dan pelaksanaan yang cermat; kurangnya sarana dan
alat bantu pengajaran sering mengganggu tercapainya tujuan; menjangkau relatif
sedikit peserta
7.
Pameran
a.
Usaha memperlihatkan atau mempertunjukkan
model, contoh, barang, peta, grafik, gambar, poster, benda hidup dan sebagainya
secara sistematis pada suatu tempat tertentu
b.
(+) Jangkauan sasaran
lebih luas; mempunyai efek publisitas
c.
(-) Memerlukan banyak
persiapan dan biaya; harus berganti tema; tema tertentu; memerlukan penjaga
yang benar-benar menguasai masalah
8.
Pemutaran film
a.
Metode penyuluhan dengan menggunakan alat
film yang bersifat visual dan massal, serta menggambarkan proses sesuatu
kegiatan.
b.
(+) Lebih menarik; sekaligus sebagai
hiburan; jangkauannya lebih luas
c.
(-) Tidak terdapat
komunikasi dua arah; biaya tinggi
I.
Media Penyuluhan
1.
Media penyuluhan tercetak
Bentuk
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
-
Foto
-
poster
-
leaflet
-
diagram
-
grafik
-
brosur
-
majalah
-
buku
|
-
tahan lama
-
dapat dibaca berulang-ulang
-
dapat digunakan sesuai kecepatan belajar
masing-masing orang
-
mudah dibawa.
|
-
Proses penyampaian informasi sampai pencetakan
butuh waktu relatif lama
-
sukar menampilkan gerak
-
membutuhkan tingkat literasi yang memadai
-
cenderung membosankan bila padat dan panjang.
|
2.
Media penyuluhan audio
Bentuk
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
-
Kaset CD
-
DVD
-
MP3
-
MP4 audio
|
-
Informasi dikemas sudah tetap
-
terpatri dan tetap sama jika direproduksi
-
produksi dan reproduksinya tergolong ekonomis
dan mudah didistribusikan
|
-
Bila terlalu lama akan membosankan
-
perbaikan atau merevisi harus memproduksi
master baru
|
1.
Media penyuluhan audio
Bentuk
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
-
Kaset CD
-
DVD
-
MP3
-
MP4 audio
|
-
Informasi dikemas sudah tetap
-
terpatri dan tetap sama jika direproduksi
-
produksi dan reproduksinya tergolong ekonomis
dan mudah didistribusikan
|
-
Bila terlalu lama akan membosankan
-
perbaikan atau merevisi harus memproduksi
master baru
|